CERPEN 4 (PAGEBLUG)

PAGEBLUG
pak Nyoto

Bagi yang bisa bersyukur, sebagai warga Negara Indonesia yang hidup di Indonesia itu benar-benar laksana dimanjakan oleh Allah swt seperti hidup di Surga. Alamnya yang indah mempesona, kekayaan alamnya beraneka ragam dan melimpah, udara dan cuaca silih berganti, siang mulai dari sejuk, terik, hangat dibawah nikmatnya sinar matahari, kemudian berganti dengan redupnya sore hari yang aduhai, dinginnya malam yang gulita, indahnya bulan bintang menghias malam, sampai terbitnya surya pagi menyembul dari pinggang gunung dan pepohonan hutan belukar. Sejak itu masyarakat yang dimanjakan dalam istirahat malam, memulai berbagai aktivitas kehidupan. Dalam suasana keakraban keramah tamahan warga memulai dengan Ibadah keagamaan mengucap puji syukur pada sang pencipta sang pemberi kehidupan. Para wanita kemudian sibuk menyiapkan masakan untuk keluarga yang akan berangkat meninggalkan rumah memnunaikan kewajiban kerja masing-masing. Begitulah indahnya rangkaian kehidupan keseharian di negeri surgawi Nusantara Indonesia.

Tidak ada yang menyangka bila Allah swt memberi ujian seberapa bersyukurnya kaum ini. Tiba-tiba kebahagian terkoyak oleh Adzab dari Nya., Diawal warsa 2020. Konon Pageblug wabah penyakit berbahaya itu bermula dari Wuhan di negeri Cina. Kuman jenis baru bernama Corona atau COVID 19 telah mampu memporak porandakan sendi-sendi kehidupan disana. Ribuan nyawa manusia tercabut secara tiba-tiba, kepanikan dimana-mana, pelarangan keluar rumah, bersosialisasi sesama, mendadak kota wuhan dan sekitarnya sepi menjadi kota kosong dan mati. Kemudian Negara-negara Eropa, Amerika, Rusia, Negara-negara Arabia. Lalu ke Asia Jepang, Vietnam, Korea, Malaysia, Singapura dan merebak ke negeri kita Indonesia.

Di Indonesia mulai ada yang tertular penyakit ini diumumkan oleh Presiden Joko Widodo lewat media TV tanggal 2/3/2020. Di Depok Jawa barat telah ditemukan 2 orang warga Negara yang positif terkena virus covid 19 atau virus corona. Seorang perempuan umur 31 tahun telah mengadakan kontak langsung dan tertular dari warga Negara Jepang yang ternyata merupakan kasus ke 24 positif korona di Malaysia. Warga tersebut kemudian disebut kasus corona 01. Kasus corona 02 adalah ibu dari perempuan kasus 01 yang tinggal serumah dan kontak langsung dengan anaknya (01) lalu positif tertular.

Sejak itu Presiden menghimbau agar rakyat waspada, berhati-hati, jangan panik, jagalah kebersihan, berperilaku hidup sehat. Himbauan tersebut ditanggapi biasa-biasa saja oleh warga, bahkan merasa percaya diri bahwa di Indonesia sudah punya pengalaman menangkal flu burung, flu unta dan ternyata berhasil selamat, karena punya benteng agama yang kuat. Seiring berjalannya waktu, media sosial mulai meramaikan pemberitaan. Dari pemberitaan itu ada yang benar dan ada yang bohong atau salah (HOAX). Dan seiring berjalannya waktu pulalah di kota-kota lain mulai ditemukan kasus-kasus corona seperti Bekasi, Jakarta, Bandung, Solo,  Inilah yang kemudian menjadikan masyarakat mulai panik, ada rasa tidak percaya kepada pemerintah yang dinilai lamban dan tidak transparan kepada masyarakat. Menanggapi hal demikian Pemerintah mulai lebih serius walau masih lunak. dengan beberapa tindakan agar virus corona tidak menyebar semakin meluas. Selain himbauan seperti diatas pemerintah mengadakan program Tinggal dirumah sehingga pendidikan diliburkan atau belajar dirumah, Pegawai kerja dirumah. Hindari kerumunan orang banyak, sehingga kegiatan ibadah keagamaan, sholat jum’at, pengajian, kegiatan tablik, ibadah di gereja, pure sementara dilarang. Kegiatan hiburan, pesta-pesta, rapat pertemuan dilarang. Pembangunan rumah sakit baru, penambahan alat kesehatan oleh pemerintah dilakukan, bantuan langsung keuang kepada masyarakat yang terdampak.


Tanggal 26/3/2020 ternyata data sudah cepat melonjak, yakni seluruh Indonesia terdapat 893 kasus positif kena virus covid19, 78 orang meninggal dunia, 35 sembuh. Up date data pada tanggal 27/3/2020 1046 dinyatakan kasus positif, 87 orang meninggal dunia, 35 orang sembuh. Sampai saat ini larangan-larangan diatas sudah kurang lebih dua minggu dilaksanakan lebih serius dan tegas, misalnya pembubaran secara paksa oleh aparat keamanan terpaksa dilakukan. Dampak sosial ekonomi sudah sangat terasa bagi pelaku bisnis mulai mengeluh karena pasar sepi dan produk tidak terjual, jalanan sepi, bagi masyarakat hubungan sosial terbatasi, tidak ada jabat tangan, berbicara berdekatan, bercengkerama, semua nyaris tidak ada lagi. Tetapi dampak positifnya juga ada, yakni sekeluarga berkumpul dirumah karena semua aktivitas mulai anak-anak, remaja, dewasa, orang tua semua dilakukan dirumah.

5/4/2020 menurut compass.com, sudah 2.454 kasus positif 1911 dirawat, 198 orang meninggal, 164 orang sembuh.  Humas Ikatan Dokter Indonesia ( IDI), dr. Halik Malik menyebut hingga hari ini, Minggu (5/4/2020), tercatat 18 orang dokter di Indonesia yang meninggal akibat positif terjangkit Covid-19 dan berstatus Positif dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.  Penyebaran kasus DKI Jakarta 1124, Jawa Barat 252, Jawa Timur 188, Banten 177.

Pada bulan April upaya pemerintah saat ini adalah pengetatan program Lock Douwn. Tinggal dirumah saja, dilarang kerumunan banyak orang, ditempat ibadah, disekolah, di hotel, resepsi pernikahan, rapat-rapat seminar, hiburan, tempat rekreasi, mall, pasar-2, batasi komunikasi langsung antar warga, melarang mudik atau perpindahan antar Negara, antar propisi, antar kabupaten dan antar kecamatan bahkan antar desa/kelurahan. Mengisolasi warga yang sakit, diduga sakit, ditempat tertentu yang sudah disiapkan. Semua usaha akan sia-sia bila tidak ada kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokoler kesehatan dari pemerintah.



Bulan depan yaitu bulan mei 2020 adalah bulan suci romadhon. Biasanya pada bulan-bulan itu arus mudik atau pulkam besar-besaran. Tidak salah kalau Badan Intelijen Indonesia (BIN) memperkirakan bahwa perkembangan orang terdampak Virus corona akan bertambah menjadi kurang lebih 19.000 orang. Hal ini akan terjadi seperti kasus di Italia yaitu ketika masyarakat Italia bagian Timur banyak terkena wabah virus corona, maka banyak yang bermigrasi ke Italia Barat maksudnya mencari selamat. Tetapi justru yang terjadi adalah penularan lebih banyak lagi virus dibagian barat dan Timur secara merata. Kekawatiran pemerintah Indonesia sekarang kira-kira sama seperti itu. Bila kesadaran masyarakat Indonesia, tidak mau disiplin mengikuti anjuran pemerintah yaitu jangan mudik, tetaplah tinggal dirumah. Maka pemerintah menghimbau agar masyarakat bisa menahan diri untuk disiplin tidak mudik, beribadah shalat tarawih, tadharus, buber dirumah saja, menghindari kerumunan orang banyak. Statemen dari WHO berubah “bahwa sebelumnya Virus Corona  hanya menular lewat kontak langsung antar manusia lewat bersin dan batuk, kini ternyata virus bisa menyebar lewat udara.

Pemberlakuan lock down, stay at home, jaga jarak sudah berjalan dua minggu dibulan maret 2020, dinyatakan diperpajang di bulan April karena korban masih terus bertambah.  Mungkin karena dalam kenyataannya masyarakat Indonesia masih banyak dan semakin banyak yang tidak bisa menahan diri untuk tidak keluar rumah, karena berbagai alasan. Selain karena bosan tinggal dirumah, karena ada kepentingan yang tidak bisa ditunda,  dan yang paling mendesak adalah alasan himpitan ekonomi keluarga.

Sampai dengan 16/4/2020 wabah covid-19 belum mereda masih merajalela. menurut data dari kompas.com perkembang di Indonesia menjadi sebagai berikut : 5516  positif, 4472 dirawat, 496 meninggal dunia, 548 sembuh. Persebarannya, yang positif terkena virus 2670 di Jakarta, 570 di Jawa Barat, 514 di Jawa Timur, 300 di Jawa Tengah. Upaua pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 lebih diperketat lagi dengan tindakan PSBB.
PSBB singkatan dari .Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dalam pelaksanaannya diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan no 9 tahun 2020.Pembatasan tersebut meliputi peliburan sekolah, dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan ditempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial budaya , pembatasan moda transportasi, dan pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan. PSBB dilaksanakan lebih ketat dari pada sekedar himbauan seperti yang pernah dilaksanakan pada bulan jan-maret lalu yang berupa himbauan Lockdown, Social Distancing, isolasi. Tetapi dengan adanya program PSBB ini sudah ada paying hukumnya maka pelaksanaan Lockdown, social Distancing, isolasi semakin ketat dan bagi yang melanggar ada tindakan tegas dari pihak keamanan pemerintah.
Lockdown adalah situasi yang melarang warga untuk masuk ke suatu tempat karena kondisi darurat. Lockdown juga bisa berarti negara yang menutup perbatasannya, agar tidak ada orang yang masuk atau keluar dari negaranya.
Social distancing adalah mengurangi jumlah aktivitas di luar rumah dan interaksi dengan orang lain, mengurangi kontak tatap muka langsung. Langkah ini termasuk menghindari pergi ke tempat-tempat yang ramai dikunjungi, seperti supermarket, bioskop, dan stadion.
Karantina artinya hampir sama dengan isolasi, yakni membatasi seseorang agar tidak berinteraksi dengan orang lain. Bedanya, karantina digunakan untuk seseorang yang telah terpapar virus corona namun belum menunjukkan gejala sakit. Isolasi artinya tindakan pemisahan pasien berpenyakit menular dari orang lainnya. Istilah isolasi biasanya digunakan untuk seseorang yang telah menunjukkan gejala terinfeksi virus corona dan berpeluang untuk menginfeksi orang lain, sehingga perlu dipisahkan agar virus tidak menyebar.
Sampai kapan kondisi seperti ini akan berlangsung, ya sampai virus itu habis bisa dijinakkan dan tidak menular lagi kepada banyak orang. Pada dasarnya aturan pemerintah itu tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, masyarakat juga ikut bertanggung jawab. Selama makin banyak orang tidak patuh pada aturan pemerintah semakin lama kondisi ini akan berlangsung. Jadi sebaiknya ikuti aturan pemerintah yang ada, dan berdo’a mohon ampunan dan diberi yang terbaik oleh Alloh swt itulah yang kita lakukan.


Banyak pendapat bertebaran di sosial media tentang wabah virus ini antara lain : 
Pendapat para ahli kesehatan medis, pada dasarnya setiap orang itu memiliki anti body atau daya imun, secara alami.Hanya masalahnya virus covid-19 ini adalah virus  baru maka tubuh belum mengenali virus itu. sehingga anti body tubuh anti hanya sedikit diproduksi dan tidak mencukupi untuk mengalahkan virus yang baru itu. Upaya untuk memproduksi anti body lebih banyak lebih cepat antara lain dengan berjemur untuk mendapatkan sinar ultra violet, mengkonsumsi vitamin C dan vitamin E, berolah raga, membiasakan hidup sehat, membiasakan hidup bersih.  Dikatakan juga bahwa yang rentan terinfeksi itu adalah kaum manula, orang yang mempunyai bibit penyakit bawaan (misal TBC, Diabet, Darah Tinggi, Jantung, ISPA, ASMA, AIDS dll.) Karena terlambat tubuh mendeteksi masukknya virus baru itu sehingga terlambat memproduksi anti body akibatnya mudah terjangkit.
Menurut pakar herbal menangkal dan menyembuhkan orang terdampak virus Corona itu cukup dengan mengkonsumsijamu dari empon-empon. Jahe, kencur, kunyit,  laos, temu, pala, mrica, ketumbar ditambah madu asli itu bisa menjadikan badan sehat kuat, tahan terhadap virus.
Menurut ahli agama atau yang percaya adanya hal Ghaib, mereka mengutip dalil tentang Tha’ib atau wabah dalam al Qur’an dan hadits sebagai berikut :
QS At Taubah ayat 126 Awalaa yarouna annahum fii kulli aamin marrotan au marrotaini tsumma laa yatuubuuna  walaa hum yadz dzakaruuna” artinya ”Dan tidakkah mereka (orang-orang munafiq) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun nanun mereka tidak juga bertobat dan tidak (pula) mengambil pelajaran ?
Menurut Quraish Shihaf penafsiran ayat tersebut adalah :  bahwa mereka diuji dengan musim paceklik, wabah penyakit (kemudian mereka tidak juga bertobat, dari kemunafikannya dan tidak pula mengambi pelajaran bagi dirinya.
Kemudian dari Hadts Nabi SAW sebagai berikut :
Artinya “Dari Siti Aisyah RA, dia mengabarkan kepada kami bahwa ia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang tha’un, lalu Rasulullah membertahukannya “Zaman dulu tha’un adalah siksa yang dikirimkan  Allah kepada siapa saja yang dikehendaki oleh Nya, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmad bagi orang beriman tiada seorang hamba yang sedang tertimpa tha’un, kemua dia menahan diri di negerinya dengan bersabar seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan mengenainya selain telah menjadi ketentuan Allah untuknya niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati sahit” (HR Bukhori)
Bagi orang-orang mukmin percaya bahwa wabah penyakit itu adalah ujian dari Allah, dan Allahlah yang akan menyembuhkan sehingga tidak perlu takut, tidak perlu panik, tetap berhati-hati, waspada, ikuti anjuran para ahli atau pemeriolehntah dan perbanyak dzikrullah mohon ampunan dan perlindunga Nya.
Ada yang berpendapat bahwa virus itu sengaja dibuat oleh manusia untuk menyerang musuhnya. Saat ini Amerika sedang bersitegang perang dagang dengan Cina. Maka dihembuskan kabar oleh sebagian orang bahwa virus dibuat Cina untuk menghancurkan Amerika. Sebaliknya ada orang yang memberitakan bahwa virus itu dibuat oleh Amerika untuk melumpuhkan Cina. Tetapi kenyataannya dua-duanya terkena dampaknya dan banyak yang mati karenanya.

Ada pula yang berpendapat virus sengaja dibuat oleh para pengusaha untuk menangguk keuntungan bisnis dibidang Farmasi, masker, pakaian pelindung keselamatan, hand sanitizer, dll 

Data terkini per 21 April 2020 menurut data kementerian kesehatan, Positif corona sebanyak 7135 orang, 842 sembuh, 616 meninggal. 186.133 orang dalam pemantauan (ODP), 16.763 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 34 provinsi, 257 kab kota. Padahal data sebelumnya  tanggal 16/4/2020 5516 positif, 548 sembuh, 496 meninggal dunia. Diperkiraan pertambahan itu karena ada pergerakan perpindahan  manusia, sehingga yang sebelumnya sehat-sehat saja bisa tertular, atau yang positif sakit dari daerah lain menambah jumlah dan menularkan kepada orang lain. Karena lamanya orang menderita karena tekanan keinginan bepergian keluar rumah, mencari rejeki, bosan orang menjadi tidak sabar dan masa bodoh.


Namanya juga wabah maka dampaknya bisa sangat dahsyat, bisa mudah ditanggulangi, bisa sulit berkepanjangan. Berbagai dampak bisa terjadi. Misal dampak gunung meletus, gelombang sunami, kelaparan, seperti sekarang ini penyakit, yang dirugikan dan yang diuntungkan pasti ada. Semua kena dampaknya tidak perduli rakyat kecil, pejabat, orang alim, orang maksiyat, semua terdampak. Diantara berbagai dampak saya ingin mengulas Dampak Sosial dan ekonomi. Dengan adanya lockdown, distancing, cek point. mertua atau orang tua rindu kepada cucu barunya tidak kesampaian karena cucunya ada diluar kota ada larangan berkunjung. Petani tidak berani ke lading dan sawahnya, Anak-anak tidak sekolah merasa bosan tidak bisa bermain bebas dengan temannya, Jalan-jalan sepi. Pedagang toko, penjual keliling, pnjual jasa, mengeluh pasarnya sepi, tidak ada pembeli, para sales mengeluh tidak bisa mencapai target karena pasarnya sepi, Penghasilan masyarakat menurun drastis. Pegawai negeri, pegawai tetap bulanan yang masih tetap kerja lumayan ada uang untuk membeli makanan. Pensiunan masih gajian lumayan ada uang untuk memenuhi kebutuhan. Pegawai harian banyak yang kesulitan mencari makan. Ada seorang penggiat sosial menceritakan seorang ibu muda single parent tidak punya uang untuk beli beras dan susu anaknya yang masih berumur 6 bulan.  Seorang kakek dan seorang nenek tidak mampu membeli makanan. Jatah dari anaknya diluar kota terhenti karena di PHK. Penggiat itu mengumpat karena marah kepada pemangku wewenang pejabat pemerintahan kerena bantuan tidak segera dicairkan. Kalau dicairkan itupun dianggap tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Ada seorang yang baru saja merintis usaha warung terpaksa tutup karena merugi terus. Sebentar lagi ajaran baru butuh biaya sekolah, padahal untuk hidup kesaharian kesulitan kesulitan. Selain dampak buruk, ada pula yang diuntungkan. Seorang penjahit mendapat orderan masker jumlah ratusan. Dengan adanya pertambahan orang yang terdampak penyakit semakin bertambah maka petugas medis, para dokter, rumah sakit tugasnya semakin berat, keluarganya dirumah juga menjadi korban yang bisa membuat stress. Benar nasehat pemerintah dan para ulama. Dalam kondisi seperti ini orang hanya harus SABAR, TAWAKAL, JANGAN PANIK, TETAP BERUSAHA UNTUK HIDUP, BEKERJASAMA DENGAN PEMERINTAH, TETAP BERDO’A MOHON YANG TERBAIK KEPADA ALLAH SWT. Kalau tidak demikian siapa saja bisa hilang kesabaran, frustasi, saling menyalahkan dan putus asa. Ketika sudah berihtiar, sudah berdo’a, semaksimal mungkin, kondisi buruk terjadi juga menimpa pada kita, maka itulah nasib yang harus diterima dengan ikhlas.

Bila saya meng Update data, janganlah anda kecil hati, takut bahkan putus asa tepalah tenang. Ya anggaplah tambahan ilmu pengetahuan, dan sekaligus menjadi perhatian bahwa covid-19 itu masih tetap mengganas, karena itu kita harus mampu memilih sikap yang tepat.

Data terkini per 25 April 2020 menurut data kementerian Kesehatan, 206.911 ODP (orang dalam pemantauan) 19.084 PDP (pasien dalam pegawasan), di 34 Provinsi, 280 Kabupaten Kota. Positif Corona 8.607, Sembuh 1.042, Meninggal dunia 720 orang. Jumlah tidak hanya masyarakat biasa, ada petugas medis, ada juga petugas non medis petugas keamanan dll. Bandingkan data 4 hari lalu yakni tanggal 21 April 2020 menurut data kementerian kesehatan, Positif corona sebanyak 7135 orang, 842 sembuh, 616 meninggal. 186.133 orang dalam pemantauan (ODP), 16.763 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 34 provinsi, 257 kab kota. Setiap hari kian bertambah.

Maka ada seseorang yang menulis, “Kalau memang kebersihan bisa mencegah Corona, mungkin Italia tidak akan menelan 135.000 orang, karena Italia termasuk Negara terbersih di Eropa. Kalau memang panas bisa membunuh Corona, mungkin Iran tidak akan menelan 67.000 orang karena Iran Negrara gurun yang panas. Kalau memang kehati-hatian bisa mencegah Corona, mungkin Pangeran Charles dan beberapa keluarga kerajaan terpapar Covid-19 karena hidupnya paling hatihati dan terjaga. Dan kalau memang orang yang cicnya, Paris kehilangan romsuek dan sembrono pada hidupnya pasti kena Corona, mungkin para pengamen jalanan, kuli-kuli kasar dan para pedagang di pasar tradisional sudah pada tersungkur semua.

Intinya Allah swt ingin menegur mau mengingatkan kepada penduduk dunia, karena kesombongan manusia, pada kelalaian manusia terhadap perintah dan larangan Nya, merusak keseimbangan dunia dengan semena-mena. Jika Allah berkehendak logika dan Teknologi tidak akan mampu melawannya. Coba perhatikan tiba-tiba Disney kehabisan magicnya, Paris kehilangan romantisnya, New York kota hingar bingarakhirnya sunyi sepi, Tembok Cina tak lagi menjadi benteng yang kokoh dan Mekkah yang berdesak-desakan mendadak kosong.

Perhatikan Firman Allah dalam QS An Nuur ayat 1 : Suurotun angzalnaahaa wa farodhnaahaa wa angzalnaa fiihaa aayaatim bayyinaatil la’allakum tazakkanruun. Artinya (Inilah suatu surah yang kami turunkan dan kami wajibkan menjalankan hukum-hukumnya dan kami turunkan didalamnya tanda-tanda kebesaran Allah yang jelas agar kamu ingat.
 QS An Nuur ayat 42 : wa lillohi mulkus-samaawaati wal ‘ardhi, wa ‘ilallohil-mashiir. Artinya Dan kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan Bumi, dan hanya kepada Allohlah kembali seluruh makhluk.
Perhatikan pula firman Alloh Qs Al A’rof ayat 96-99

Dalam kondisi seperti ini orang masih harus tetap SABAR, TAWAKAL, JANGAN PANIK, TETAP BERUSAHA UNTUK HIDUP, BEKERJASAMA DENGAN PEMERINTAH, TETAP BERDO’A MOHON AMPUN ATAS SEGALA KESALAHAN, MOHON YANG TERBAIK KEPADA ALLAH SWT.


Kenyataan di lapangan, paling tidak yang saya perhatikan di Kabupaten Jember, koko-toko terutama toko pakaian, berbagai makanan cemilan, pasar tanjung pasar tradisional, toko perabot rumah tangga, toko bahan bangunan, diserbu banyak pembeli.     Sejak hari kedua ketiga bulan puasa Romadhon mulai  banyak orang yang tidak patuh terhadap anjuran pemerintah. Lockdown, Sosial Distancing, stay at home, pakai masker, sudah banyak yang tak lagi menghiraukan. Mereka sudah lupa bahwa bahaya penyebaran virus Corona masih mengintai siapa saja.
Berbagai alasan mereka memang kalau dinalar masuk akal, walaupun alasan lain juga masih bisa dicari jalan alternatifnya. Terutama karena himpitan ekonomi kebutuhan biaya hidup, hanya sekedar untuk makan sehari hari keluarga tak lagi bisa ditahan oleh adanya virus corona yang berbahaya itu. Kalau memang ditakdirkan mati manusia pasti akan mati, luput dari virus, akan mati juga karena lapar. Tidak ada pilihan lain, jurus yang digunakan adalah jurus NEKAT. Kalau sudah jurus nekat, maka masalah baik buruk, halal haram, tidak lagi dipertimbangkan. Apalgi dengan dibebaskannya para tahanan dari penjara yang konon kabarnya sebagian besar adalah penjahat curanmor, PHK dari berbagai perusahaan juga cukup banyak yang di PHK satu yang bakal kelaparan bisa 2,3,5 atau lebih, yaitu istri, anak-anak, ibu bapak, kakak atau adik yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam hal ini pemerintah sebenarnya melarang perusahaan mem PHK karyawannya tetapi perusahaan tidak mampu menggaji, karena produknya tidak ada yang beli. 

Saya ingat saat perjalanan ke Rumah sakit Baladika sempat berbincang dengan sopir taksi on line.
“bagaimana pendapatan bapak saat ini dengan adanya wabah corona ?” tanyaku
“Suepii pak, orang jarang keluar rumah naik taksi” jawab sopir on line
“Kenapa demikian, apa karena takut corona ?” tanyaku lagi
“Menurut saya, banyak alasannya antara lain orang malas bepergian karena harus hemat uang, karena jaga kesehatan, karena peraturan membatasinya..”  jawabnya
“Tetapi puasa hari kedua dan sekarang sampai hari ini hari keempat, toko-toko, pasar tanjung sudah ramai pembeli. ? tanyaku pula
“Mungkin orang mulai bosan dirumah. dan lagi kebijakan tidak boleh pergi-pergi, tidak boleh keluar rumah dan sebagainya menurut saya tidak cocok bago orang Indonesia. Karena mata pencaharian kami adalah di jalanan, dipasar, dikebun, dikerumunan orang banyak. Sehingga dikurung hamper dua bulan bagaimana kami bisa makan.?
“Sampean tidak takut Corona, masih keluaran dan tidak pakai masker?” tanyaku lagi
“Terpaksa pak, saya harus membayar cicilan mobil yang ini, tanggungan keluarga 5 orang, kalau tidak keluar rumah ngojek, bagaimana ? Gitu saja sekarang, terkadang tidak dapat penumpang, terpaksa nombok ambil tabungan.
“ Yah alhamdulillah, ya pak masih punya tabungan, yang sabar semoga kondisi cepat kembali seperti dulu lagi.” komentarku terus diam
“ Iyya Alhamdulillah masih ada pemasukan, termasuk bapak ini adalah penumpang kedua saya
hari ini.” jawab sopir
Kami berdua terus diam tenggelam dalam lamunan yang menggelisahkan.  
    
Alasan lain adalah Keiginan untuk menghilangkan kebosanan hidup dikurung dirumah. Karena terbiasa hidup bebas kini terkekang, karena kondisi rumah memang tidak kondusip kamarnya terbatas ruang tamunya, dapur, kck semua terbatas, tidak sebanding dengan jumlah penghuni sekseluarga, maka mereka ingin menghirup udara kebebasan. Kondisi yang dekian menyebabkan terpaksa melanggar aturan pemerintah, untuk tetap tinggal dirumah . Sebenarnya alasan seperti ini sepertinya belum membuktikan bahwa akan dapat menimbulkan bahaya penularan virus Corona di Jember khususnya. Tetapi mungkin berbeda dengan daerah lain yang memang termasuk Zaona merah seperti Surabaya, Malang, Gresik, dll di Jawa Timur. Asal diupayakan semaksimal munkin menghindari interaksi langsung dengan orang lain jarak kurang dari 2 meter, ditempat kerumunan orang banyak masih tetap dihindari pokoknya sebisa mungkin mencari tempat yang amanlah. Data di Kabupaten Jember data 9/4/2020 4 orang positif, PDP 22 orang, meninggal 1 orang, Data per 26/4/2020, Positif 7 orang, PDP 2, meninggal 1 orang. Data per 27/4/2020,  9 orang positif, 2 PDP, 1 meninggal. Data 29/4/2020, 11 positif, 74 PDP, 1.125 ODP, 2 meninggal.  Penambahan data di Jember positif corona ini di analisa 6 warga Jember, 5 dari luar Jember. Dari 1 atau 2 orang positif saja bisa menulari banyak orang kalau tidak disiplin karantina, apalagi 11 orang. Masalahnya orang yang sehat mungkin tidak tahu bahwa seseorang itu mengidap virus corona atau tidak.
  
Alasan tradisi mudik dihari raya idul Fitri berhura-hura temu kangen melepas rindu dengan orang tua dan sanak keluarga. Mengingat kebiasaan mudik ini dalam jumlah besar, maka pemerintah sudah mengantisipasi dengan berbagai cara antara lain melarang kendaraan umum seperti Bus antara kota beroperasi, Mencegat dan menyuruh putar balik kendaraan umum dan pribadi dari luar menuju kota tertentu, atau dari dalam kota menuju luar kota tertentu. Walau demikian masih ada saja berusaha lolos dengan tipu daya licik sekalipun supaya bisa mudik. Kalau menurut data sebelumnya Jakarta paling banyak korbannya tetapi saat ini Jwa Timur yang menunjukkan tren laju kenaikan jumlah terpapar covid-19. Jawa Timur Data per 27/4/2020 positif 796 orang, sembuh 140 orang, 88 mennggal. Data per 29/4/2020 Positif 872 orang, sembuh 152 orang, 95 meninggal. Upaya para tenaga medis untuk menyembuhkan masih terus dengan gigih dilakukan dengan pantang menyerah padahal mereka juga rindu bertemu keluarga, rindu hidup bebas. Sementara kita yang masih bisa hidup bebas tidak bisa menahan rindu dan kebebasan yang membahayakan ini. Yang terbaik TINGGAL DIRUMAH AJA walau sedikit menderita, tetapi HIDUP SEHAT, JANGAN EGOIS, PEDULI ORANG LAIN AGAR TIDAK TERTULAR,      TENTU BERDOA TERUS ALLAH BERKENAN SEGERA MEMBEBASKAN KITA DARI SEGALA DERITA. 

Tanggal 24/4/2020 umat Islam melaksanakan ibadah puasa Romadhon 1441 H, Pada saat ini pandemic Covid-19 masih belum reda, bahkan justru semakin merebak kemana-mana. Penularan semakin meluas yang positif semakin banyak, karena kebanyakan Program pemerintah PSBB, lockdown, stay at home, yang diberlakukan semakin banyak di abaikan oleh masyarakat. Larangan bepergian keluar kota (mudik) dilanggar bahkan ada yang menggunakan berbagai cara, menipu memaksa petugas agar bisa lolos. Pelanggaran stay at home dilanggar, dengan berbagai alasan belanja, berdagang ke pasar, ke toko pakaian, makanan berjubel berdesak-desakan, Keinginan untuk beribadah romadhon di masjid.

Memang dalam melaksanakan ibadah di bulan romadhon terasa kurang pas karena adanya himbauan beribadah dirumah. Shalat taraweh dirumah, tadharus dibatasi jumlah pesertanya, shalat ied dirumah, Disini ada yang berani melanggar dengan dasar dalil tertentu, ada juga yang patuh karena ada dalil tertentu juga.

 

Ada suatu kejadian nyata di Jember Perumahan tertentu (tidak saya sebutkan), Ada seorang pemudik datang dari Goa Sulawesi yang terindikasi positif. Orang itu ikut berjamaah bahkan sesekali menjadi Imam sholat wajib lima waktu, di masjid perumahan tersebut. Dalam waktu tidak lama kurang lebih dua minggu jamaah di masjid itu di test swab, hasilnya dari 48 orang yang positif 24 orang. Mereka yang 24 orang itu segera dijemput oleh petugas rumah sakit Dr. Subandhi Jember, 11 orang melarikan diri, 13 orang berhasil dijemput dan diisolasi di rumah sakit. Di perumahan tersebut yang sebelumnya aman-aman dn bebas, sekarang diberlakukan penutupan secara ketat bagi warga untuk keluar maupun masuk, saling berkunjung ke tetangga,  ke luar masuk perumahan tersebut benar-benar diisolasi demi memutus mata rantai penyebaran covid-19. Diperumahan sebelah perumahan kami, ada juga kejadian pemudik datang dari Surabaya, pulang kerumah orang tuanya, tidak lama kemudian orang tuanya yang sudah lansia  meninggal dengan gejala seperti penderita covid-19. Kemudian satu keluarga termasuk si pemudik. Di Jember akhir-akhir ini semakin banyak yang terdeteksi positif, dan banyak OTG dan ternyata positif.

 

Dilingkungan perumahan kami pelasanaan sholat wajib lima waktu dan tarawih masih dilaksanakan berjamaah dimasjid. Namun pelaksanaan Sholat ied tidak diselenggarakan di masjid perumahan. Masyarakat sebagian ada yang berjamaah shalat Ied dirumah sebagian ada yang berjamaah di masjid lain. Karena masjid lain juga banyak yang melaksanakan.  Suasana seperti ini selama hidupku baru sekarang ini saya alami. Biasanya suasana lebaran itu hingar bingar meriah, para tetangga saling berkunjung, anak-anak kecil unjung-unjung dan diberi angpao, saat ini sepi, hanya HP yang selalu bordering saling silaturahim. Bagi saya yang lansia dan kebetulan anak-cucu ngumpul dirumah, bisa menerima dengan legowo, tetapi anak-anak dan cucu-cucu yang masih kawula muda tentu ada hal yang kurang lengkap rasanya.

Entah kapan pandemi ini akan berakhir hanya Allahlah yang tahu. Awal berjangkitnya virus Covid-19 sejak awal Maret  2020 dari dua orang di Bogor. Saat ini sudah mencapai puluan ribu bahkan ratusan ribu yang positif dan yang meninggal secara nasional sudah kurang lebih 1300 orang. Akhir bulan mei 2020 kabarnya banyak yang sembuh, tetapi jumlah yang positif juga bertambah terus. Rumah sakit-rumah sakit penuh, dokter-2 dan perawat-2 semakin capek dan kewalahan baik secara mental dan fisik. Kami tahu bahwa para dokter dan perawat sangat menderita dan tertekan bahkan panik. Sebenarnya kami masyarakat awampun juga panik dan tertekan, sehingga efeknya bertingkah semaunya sendiri. Maafkan kami tetaplah semangat untuk tetap sama-sama Peduli.

Nah apa yang harus dilaksanakan, oleh masyarakat awam mari kita bantu para dokter dan perawat itu agar tetap semangat menangani pasien yang jumlahnya tak kunjung berkurang, dengan jalan patuhi protokoler kesehatan covid-19, menjaga kesehatan minum vitamin C dan E, menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah, dan tetap berdo’a agar diberi kesehatan dan virus covid 19 segera sirna dari Negara kita. Aamiin.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN TENBOK CINA MAHA KARYA DUNIA.

PEMBERITAHUAN.

STUDI BANDING KE CINA (RRC)