CERNAK "MOMEN KEBERSAMAAN"


 

Momen bersama cucu Arga Naoval di bengkel mobil  Gramestama Jember.


MOMEN KEBERSAMAAN.

Sunyoto Sutyono

 

Iqbal Ramadhan, Tasya Ramadhani dan Aprilia Putri Akbar. Ketiganya adalah cucunya akung Raharjo dengan Uti Alfi. Mamanya Iqbal dengan ibunya April adalah kakak beradik, putrinya Akung Raharjo. Iqbal saat ini kelas lima MI, tinggi, atletis, kulit putih bersih. ganteng, cerdas bisa diandalkan menjaga adik-adiknya. Tasya adik kandung Iqbal, tubuhnya tinggi gemuk, gemoy, menggemaskan. Kulitnya putih bersih, cantik, ceriwis sekolah TK B. Keduanya adalah putra dan putri budhe Sofia dengan pakdhe Ramadhan. Tinggalnya di Perumahan Kencana Jember.

Adik keponakan Iqbal dan Tasya namanya Aprilia. Dia cucu akung ketiga paling kecil.  Tingginya 93 cm. berat badannya 13 kg, umurnya 4 tahun 3 bulan. Kulitnya coklat sawo matang, rambutnya keriting. Saat ini dia belum sekolah. Tahun ajaran baru 2024/2025 sebentar lagi masuk TK A. April adalah putri tunggal tante Riska, adiknya mama Sofia dengan om Akbar. Rumahnya di komplek Perum Angrek Jember.

Di rumah Uti, bangun tidur sore, April minta dimandikan oleh Uti. Seperti biasa ia membuka bajunya sendiri, lalu ke kamar mandi.

“Sini Uti bantu, pakai sabunnya” pinta Uti

“Tidak, April bisa mandi sendiri, Tii.”

“Ayolah jangan rewel biar cepat. Sebentar lagi mbak Tasya dan mas Iqbal datang”

”Emang, mbak Tasya akan datang Ti? tanya April

“Iya, makanya cepat,” April menurut dihanduki kepalanya, tubuhnya, kemudian ganti pakaian yang bersih. Rambutnya di sisir dan selesai semuanya sudah rapi dan cantik.

“Assalamu ‘alaikum.” suara mbak Tasya keras dari depan rumah Akung. Disusul mas Iqbal dan budhe Sofia.   

“Wa’alaikumus salam warrahmatullaahi” jawab April dengan antusias dan bergegas membukakan pintu.

“Lhaa dek April, sudah cantik.” mbak Tasya yang super ceriwis itu memeluk adiknya dengan erat, disambut riang gembira dengan pelukan pula. April. mencium punggung tangan Budhe dan mas Iqbal.

“Ma, Tasya boleh main?”

“Boleh sayang, ganti baju dulu, biar baju ngajinya tidak kotor.” mbak Tasya dan mas Iqbal ganti baju, lalu bermain.

“yuk kita main boneka dik April.” ajak mbak Tasya

“Nggak mau, bosen tadi sudah,”

“ Yuk main petak umpet aja yuk” ajak mas Iqbal

“ Ayo, ayo” April dan Tasya bersamaan.

Mereka bertiga ber hum pilahum, alaikum gambreng. “Yeeee …. Dek April jadi” April menghitung 1, 2, 3… sudah sepi, April mencari mbak Tasya dan mas Iqbal yang sedang  bersembunyi. “Mbak Tasya paaal” April lari memegang pal. Sebentar  kemudian mas Iqbal lari kearah pal namun kalah cepat dengan April. “Mas Iqbal……pal”

“Sekarang adek Tasya yang jaga pal.” kata Iqbal. Tasyapun memberi kesempatan mereka berdua sembunyi. Tasya mulai menghitung 1..2…3…4..  Tasya mencari …“Dek April dibelakang pintu kamarnya tante, paaal” April masih kecil gampang ketahuan. Dilanjutkan  mencari mas Iqbal di dapur. Mas Iqbal keluar dari persembunyiannya mendekati pal ketika adek jauh dari palnya “Paaall” teriak mas Iqbal. “Hore mbak Tasya jagaaa lagiiii” April melonjak kegirangan.  Tasya bersungut-sungut gondok hatinya merasa diejek dek April.

Tasya jaga lagi dengan hati terpaksa. Setelah menghitung 1…2….3  masih akan cari April, mas Iqbal sudah mendahului memegang pal sambil berteriak “paaal”

“Mas curang, mas curang, gak boleh bersembunyi di dekat pal” Tasya protes dengan  marah.

“Kenapa curang, boleh dek, justru enak kalau tahu, adek langsung tangkap mas” bantah Iqbal dengan ngotot.

“Gak boleh, pokoknya curang, mas yang jaga, Adik gak mau.” Tasya ngambul mogok main. Dia duduk diam bibirnya manyun, matanya berkaca-kaca.

“Gak mau ya udah, mas juga tidak mau, adek tidak sportif eee. Yuk dek April melihat tv saja.” ajak Iqbal. Tasya merasa diacuhkan semakin marah, remout yang dipegang mas direbut dan tv nya dimatikan. April lari ke dapur menemui uti.

“Assalamu alaikum” Tante Riska dan om Akbar sudah datang menjemput. April lari ke depan minta gendong bapaknya. Mereka bertiga masuk rumah. Iqbal mencium punggung tangan tante dan om. sementara Tasya tetap diam,

“Mbak Tasya kenapa?” tanya Tante

“Marah.” singkat April

 “Marahan sama dek April tah?”

“Bukan, sama mas Iqbal”

“Kenapa mas?”

“Kami main petak umpet dia kalah, terus ngambul.” tandas Iqbal

“Ya udah, April siap-siap kita pulang sekarang, salim sama semuanya” April, Tante dan Om, berpamitan dan bersalaman dengan Akung, Uti, Pakdhe, Budhe, mas Iqbal dan mbak Tasya.

“Assalamu alaikum, dagg semuanya” April bersama kedua orang tuanya menuju mobil. Tasya mengantar dek April sampai masuk ke mobil.

“Wa’alaikumus salam dek April, sampai jumpa besok” Tasya melambaikan tangan membalas lambaian tangan April diikuti semuanya. (Snt)

 

Jember, 5/07/24

 

 

BIONARASI.

Sunyoto Sutyono. kelahiran Trenggalek 1954.

Mulai giat menulis tahun 2021 hampir setiap bulan ada karya yang masuk kurasi. Kini karya saya ; faksi  judul, non fiksi 2 judul, Antologi Cerpen dan Cernak berbagai genre 22 judul. Antologi Puisi 16 judul. Buku solo : Kumpulan cerpen 2 judul, Kumpulan puisi 1 judul, Novel 1 judul.

Latar belakang Pendidikan saya bukan sastra, namun saya mencintai sastra. Cita-cita, ingin menulis banyak karya sastra dengan harapan salah satu dari sekian karya bermanfaat menginspirasi positif bagi orang yang membacanya. Media yang bisa dihubungi : Fb Sunyoto Sutyono, WA 081 336 704 471, Blog spot Pak Nyoto Jember

 

oooOooo

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN TENBOK CINA MAHA KARYA DUNIA.

PEMBERITAHUAN.

STUDI BANDING KE CINA (RRC)