PUISI ELEGI ORANG PULAU

 

Sunyoto Sutyono

ELEGI ORANG PULAU.

 

Rakyat biasa kini berduka,

harga-harga melambung sampai bubung.

Petani penghasil padi dan berbagai hasil tani

tak mampu dijual sesuai ekspektasi

 

Pendidikan anak nyaris terbengkalai.

Seperti bajak tanah berkarat hilang fungsi.

Hasil lautpun terkadang tak memadahi

Gelombang laut sering tak bersahabat dengan kami.

 

Memang sejengkal papan dan

sesuap makanan susah dicari.

Namun kami ingin tetap hidup damai di sini

Sementara sekelompok manusia

terpaksa pergi karena relokasi

Demi pembangunan entah untuk siapa

yang jelas bukan untuk kami.

 

Jasad nenek moyang telah terkubur lama

gentayangan penasaran di sini.

Kamipun lahir, beranak pinak dan

akan mati di tanah ini.

Tak adakah kata lain selain kata “harus pergi?”

 

Sungguh ironi nasib hamba

Secara defacto tanah ini milik kami

karena turun temurun rumah kami memang di sini.

Secara deyure seserpih bukti memang kami tak punya.

 

Tiba-tiba diminta pindah tempat baru, suasana beda

Asing dan membuat pusing tujuh keliling

Tanah leluhur hanya seluas piring

Harus tercerabut ke akar-akarnya selamanya.

 

Wahai penguasa dan siapa saja, jikapun tak mampu

mensejahterakan, biarkan kami hidup seadanya

asal jangan diusik ketenangan hidup sebagai orang pulau.

 

Jember, 27/9/2023.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN TENBOK CINA MAHA KARYA DUNIA.

PEMBERITAHUAN.

STUDI BANDING KE CINA (RRC)