REVIEW PUISI BALADA EBID G ADE


 

MASIH ADA WAKTU

Ebied G Ade


Bila masih mungkin kita menorehkan batin

Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas

Mumpung masih ada kesempatan buat kita

Mengumpulkan bekal perjalanan abadi 

Hoo  oo du  du ouoo  ouoodu 


Kita pasti ingat tragedi yang memilukan 

Kenapa harus mereka yang tertimbun tanah

Tentu ada hikmah yang harus kita petik 

Atas nama jiwa mari heningkan cipta.


Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu

Entah sampai kapan tak bakal ada yang dapat menghitung

Hanya atas kasihnya hanya atas kehendaknya kita masih bertemu matahari

Kepada rumpun ilalang kepada bintang gemintang


Kita dapat meminjam catatannya

 Sampai kapankah gerangan 

Waktu yang masih tersisa 

Semuanya menggeleng semuanya terdiam 

semuanya menjawab tak mengerti

Yang terbaik hanyalah segera bersujud mumpung kita masih diberi waktu


oooOooo

 :

CATATAN 

Puisi tersebut termasuk jenis puisi narasi Balada. Saya suka liriknya bahasanya sederaha seperti orang bertutur namun maknanya begitu dalam. Awal-awal saya belajar menulis puisi memang jenis seperti ini karena mudah lugas jelas. Namun ternyata tidak gampang juga menulis model begitu. 

Beberapa puisiku awalnya sekitar tahun 1916-1919 model begitu walau tidak persis. ATM amati tiru Modifikasi berawal dari itu hasilnya juga jauh, karena aku adalah aku Ebieid adalah Ebied tak mungkin sama karsa, karya dan rasa berbeda.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN TENBOK CINA MAHA KARYA DUNIA.

PEMBERITAHUAN.

STUDI BANDING KE CINA (RRC)