36 TAHUN BERKARIR DI PENDIDIKAN (BAB IV KARIR DI SMKN 1 JEMBER)

 

BAB IV

KARIR DI SMKN 1 JEMBER

 

4.1. Kesan pertama.

Dengan memperhatikan fisik dari luar, awalnya kesan positif yang ada. Sehingga kutuliskan sepotong puisi pendek dengan spontan sebagai berikut.

DISINILAH

Langkah kaki terarah

mata nanar melihat sesuatu arah.

.......... amboi

Megah, indah, kuterperangah

ada apa teman ?

Entahlah aku pasrah

tetapi tidak untuk menyerah.

 

oooOooo

 

Pasca serah terima jabatan di Gedung serba guna GOR Kaliwates, saya dan rombongan dari SMKN 1 Panji Situbondo, bersama-sama pak Sardjono mampir di SMK Negeri 1 Jember, untuk acara pisah kenal. Sambil menunggu acara dimulai saya dan istri berbincang dengan pak Sadjono dan bu Sardjono. Teman serombongan yang lain santai bebas melihat-lihat lingkungan sekolah. Saat akan menuju ke ruang pertemuan pak Wardji membisikkan

“Pak hati-hati disini pak, tadi seorang guru memukuli seorang pesuruh”

“Ya terima kasih, tapi apa masalahnya ?” jawabku sambil bertanya.

“Persisnya tidak tahu pak.” Jawab pak Wardji

Hal itu saya sampaikan kepada pak Sardjono, maksud saya agar diatasi karena walau sudah serah terima,  tetapi saya kan belum kenal dengan mereka sedang beliau sudah terbiasa menghadapi mereka. Apa jawab beliau, mebuatku kecewa.

”Itu kan sudah menjadi urusan njenengan.” kata pak Sardjono

“Oh gitu, okeylah, biarkan sampai besok, kalau saya mulai ngantor disini.” jawabku santai

Itulah kesan pertama saya, karena kering dari kasih sayang, maka kalbu mengeras bagai membatu, yang keluar adalah kekasaran, kebrutalan.  Ya Alloh beri aku kekuatan, kesabaran untuk mengelola sekolah ini menjadi lebih baik. Aamiin.




 

4.2. Tahun 2000-2004.

Berdasarkan Surat keputusan Menteri Pendidikan tanggal 15 April 2000, sungguh saya baru tahu kalau saya dilantik menjadi Kepala SMKN 1 Jember menggantikan pak Sardjono. Saya dilantik menjadi Kepala SMKN 1 Jember 28 April 2000 oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur di Surabaya . Bulan Mei 2000 saya serah terima jabatan dengan pak Sardjono. Kalau anda membaca di awal bab tentang kesan pertama, maka dalam kerja saya, seumpama seorang dokter, saya tidak bisa langsung memperlakukan mereka dengan program-program suntikan yang muluk-muluk. Perlu Observasi, dengan mendengar, melihat, dari berbagai fihak. Mencari data tentang adanya penyakit disekolah ini. Berdasarkan info yang kudapat, sekolah ini memang baru saja konfliq, siswa demo terhadap kepala sekolah dan buntutnya minta Kepala sekolah di pecat atau dipindah dari SMKN 1 Jember. Saya yakin bahwa siswa bertindak sejauh itu pasti ada provokatornya dari dalam. Keterlibatan beberapa Guru pasti ada. Pengalaman fisik dan spiritual antara lain Pendekatan dan berserah diri kepada Alloh swt, pernah belajar bela diri silat perisai diri, silat tenaga dalam Margaluyu, Pengalaman sebagai seorang seniman teatre adalah modal yang berguna untuk menguatkan mental dan kepercayaan diri saya sendiri. Dengan mengucap bismillah hirrohmanir rokhim, ya Alloh bantullah saya menyelesaikan masalah-masalah ditempat kerja saya ini, pada dasarnya tujuan saya baik in syaa Alloh hasilnya akan baik.

Hari pertama saya bertugas, adalah menyelesaikan masalah “Seorang guru menempeleng seorang Pesuruh” Intinya saya sabarkan hati mereka masing-masing, bahwa mendholimi orang lain itu tidak benar. Selain hukum dari Alloh, di Indonesia ini ada hukum Negara yang berlaku. Kalau menurut saya, damai saja, saling memaafkan, saling memperbaiki diri, itu penyelesaian terbaik. Kalau tidak ya terpaksa penyelesaian lewat jalur hukum. Kalau itu akibatnya lebih tidak mengenakkan tidak hanya diri sendiri, keluargapun menerima dampak ketidak enakannya. Nah sekarang terserah yang mana yang dipilih. Dalam hal ini yang seorang guru langsung mengatakan ingin minta maaf setulusnya. Fihak lain mengatakan masih pikir-pikir, karena keluarganya bisa atau tidak memaafkan begitu saja. Okeylah saya akan bantu bicara dengan keluarganya. Nanti sore saya akan silaturahim kerumah sampean. Hasil pembicaraan dengan keluarga, mereka menerima permohonan maaf tersebut dengan ikhlas. Alhamdulillah masalah ini bisa diselesaikan dengan baik.

Hal lain yang sifatnya positif,  yang kuperkenalkan adalah Visi, Misi dan Tujuan Sekolah. Mereka kuajak dan kuperkenalkan kepada suatu SMK berskala Nasional dan kalau perlu berskala Internasional. Ini merupakan program baru pemerintah saat ini dan kedepan. Bukan suatu yang mudah untuk menuju kesana, karena kondisi situasi sekolah harus benar-benar kondusif dan siap maju. Rupanya tawaran ini menarik bagi guru-guru muda dan guru tua berselera muda. Logo baru sekolahpun diciptakan syarat dengan tujuan menuju sekolah bertaraf Internasional.

            Tahun pertama sampai ketiga 2000-2002. program utama saya adalah menjadikan situasi sekolah yang kondusif. Tidak ada kekerasan oleh siapapun, meningkatkan kedisiplinan dalam PBM, Mencoba menghilangkan budaya kelompok-kelompok pada guru-guru, menumbuhkan rasa percaya dan patuh kepada pimpinan. Tahun pertama berjalan lancar, apa yang saya gariskan bisa diaplikasikan dengan baik sesuai yang saya inginkan, walaupun tidak segampang membalikkan telapak tangan. Indikasinya adalah tidak ada pertengkaran antar guru dan  antar siswa, baik dalam rapat-rapat sekolah maupun kondisi keseharian dalam PBM. Sekolah yang punya gelar 79 maksudnya masuk jam 7.00 pulang jam 9.00 bisa di minimalisir sampai 70%. Kepercayaan kepada Pimpinan sekolah semakin tumbuh dengan pendekatan kepada semua warga sekolah dengan penuh kesabaran, keakraban, kekeluargaan dan memberi pengertian tentang moral seorang guru, dalam hal ini keberhasilan mencapai 60%. Tahun pertama menurut saya merupakan awal keberhasilan. Dan semua itu tidak lepas dari campur tangan Allah swt. Per tanggal 1-10 2002 saya naik pangkat/golongan/ruang dari Pangkat Penata tk I golongan/ruang (III/d), ke pangkat Pembina, Golongan ruang (IV/a) denga gaji pokok Rp. 1.095.000.

            Tahun ketiga sampai tahun keempat, 2003-2004. Ditahun ini kelompok yang suka bertindak negetif kelihatan betul bahkan detail orangnya saya kenali betul. Demikian pula kelompok positif dan kelompok netral saya juga mengenali betul. Selain kelompok-kelompok tersebut ada gejala kekerasan oleh berapa guru kepada terutama Kepala sekolah.  Rupanya selama satu dua tahun berlalu kelompok ini masih berlaku jaim (jaga Image), namun karena keinginan aslinya tidak kesampaian mereka menampakkan aslinya. Sehingga ditahun ini minim sekali fokus pada kemajuan sekolah, Disiplin PBM mulai kedodoran kembali. Tindak kasar melewati batas kesopanan seorang guru mulai kelihatan lagi. Kini yang ada adalah menanggulangi konfliq demi konfliq. Dari kata-kata yang keluar secara tidak sadar dari mereka, adalah ada kecemburuan kepada kepala sekolah, seakan-akan siapa saja yang menjadi kepala sekolah itu mesti selalu korupsi, kepala sekolah itu menggunakan dana sekolah untuk kepentingan pribadinya, kepala sekolah itu tidak peduli pada kesejahteraan guru-gurunya. Itu analisis saya mudah-mudahan itu salah. Tetapi kekerasan itu memang ada dan saya alami. Sebagai contoh bukti, suatu hari seorang guru marah diforum rapat, menggebrak meja,  menendang kursi, membanting pintu. Karena usulannya agar pengajuan angka kredit itu dikerjakan semuanya oleh TU sekolah. Kalau ada biaya itu dibebankan kepada sekolah. Dalam forum itu tidak disetujui oleh sebagian besar peserta rapat, Lalu mereka marah. Contoh lain ada guru yang tiba-tiba mengancam kepala sekolah saat pagi seebelum UNAS dimulai. Tidak jelas apa yang diinginkannya, tetapi dari pembicaraannya dia cemburu dengan kepala sekolah, yang bisa menggunakan uang sekolah untuk kepentingan pribadi. Saya ingat ketika mereka demo untuk menurunkan Pak Sardjono, ya seputar itulah permasalahannya. Saya usahakan tenang, sabar, memohon perlindungan kepada Allah, agar masalah bisa terselesaikan dengan baik. Kuberi penjelasan panjang lebar secara logika dan fakta, mereka menerima atau tidak saat itu terserah.

Begitu berjalan selama dua tahun, ada saja permasalahan yang dijadikan alasan. Saya ajak bicara kalau mereka bersedia, kalau tidak bersedia saya biarkan. Kelompok yang baik itulah yang saya kelola, dan bukan kelompok yang tidak baik yang menjadi fokus saya, karena kalau itu yang terjadi maka saya akan kehabisan energy dan tidak ada hasilnya. Saya menjaga khususnya kepada kelompok yang positif dan yang netral supaya tidak terpengaruh kebrutalan mereka. Di jam-jam kosong saya sering masuk kelas untuk memberikan motivasi positif kepada para siswa dan guru. Saya dekati, saya perhatikan para siswa, dalam kegiatan ekstra kurikuler OSIS, Pramuka, Teatre, Musik, tari, Olah raga. Alhamdulillah mereka simpatik kepada saya. Kepada guru dan TU sekali kali saya ajak Out Bond, menginab di hotel, bermain dan motivasi dengan penuh keakraban. Dalam hal ini saya tidak memberi perhatian khusus kepada guru yang istilah saya, dalam satu barisan “bila didepan nyandungi, kalau dibelakang nggandoli” Orang demikian itu hanya mencari perhatian dan mencari kesempatan. Prinsip saya Keburukan  balaslah dengan kebaikan. Kalau keburukan dibalas keburukan berarti sama buruknya. Karena keinginan Allahlah maka SMK Negeri 1 Jember tetap mendapat perhatian dari masyarakat. Setapak demi setapak  menjadi RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) tetap diupayakan.

 

4.3. Tahun 2005-2008,

Untuk menjadi SMKN RSBI ada berbagai persyaratan antara lain, lahan 1,5 hektar, SMKN 1 Sudah punya. Memiliki gedung yang cukup, bisa diupayakan. Jumlah guru yang cukup kwalitas dan kwantitasnya, anggap saja sudah memenuhi syarat. Yang diupayakan adalah jumlah siswa kurang lebih 1000 orang, Peralatan praktek yang memadahi, Gedung praktek yang memadahi, Menambah jumlah jurusan baru, Tehnologi Irnformasi (TI) dan Broadcasting (BC), membentuk TIM ISO dan melaksanakan Sistim manajemen ISO:1901. Kepala sekolah di training bahasa Inggris, ISO, studi banding keluar negeri. Untuk upaya itu semua adalah Hidayah Allah SWT. Bantuan gedung, bantuan peralatan, bantuan biaya operasional cukup banyak digelontor oleh pemerintah pusat. Antara tahun 2005-2008 SMKN 1 Jember sering mendapat bantuan dari Pemerintah pusat, untuk berbagai program pengembangan. Salah satunya untuk program penambahan gedung.

Ditahun ini SMKN 1 Jember menambah gedung teori dan beberapa ruang lain yang ada. Memindah Mushollah yang dibelakang, ke halaman depan dekat Gedung pertemuan. Lalu membangun dua ruang di bekas tempat musholla lama menggunakan dana BP 3. Bersama itu membangun ruang ruang BP. Membangun dua gedung di seberang sungai kecil di dekat lapangan basket yang kunamai gedung lapis karena lantainya berwarna merah maroon menyala seperti lapis. Menambah toilet untuk guru diluar ruang guru dekat parkir sepeda guru. Memperbaiki joglo lobi depan dan membangun gapura dan taman dihalaman depan dekat ruang toko koprasi, Ruangan praktek Pariwisata konter tiket. Lab Komputer untuk TI,

Kira-kira tahun 2006 saya pernah jatuh dan patah tulang pangkal paha, sehingga saya harus memakai kruk untuk bisa berjalan. Saya pernah mengeluh kepada Bapak Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kab. Jember, Bapak Sugeng pada saat berkunjung ke SMKN 1 Jember. “Saya iklhas kalau bapak ingin mengganti saya dengan kepala sekolah yang baru. Karena kondisi saya sekarang seperti ini (selalu memakai kruk untuk berjalan” Kata kepala Dinas “sing lara kan kakinya, pikirannya kan sehat-sehat saja”. Jawabku “iya pak tetapi penampilan fisik sebagai kepala sekolah juga sangat diperlukan kan pak.” potong pak Kepala Dinas “ Wis ojo macem-macem, sekolahe di pikirno dimajukan lagi” sayapun kemudian diam.

Saat lain saya juga mengeluh Kepala Bidang SMK Kantor Depdikbud Kabupaten Jember, karena beberapa teman kepala SMK Negeri beberapa di mutasi menjadi Kepala SMK Lain di Kab Jember, tetapi saya kok tidak. Saya juga ingin punya prestasi yang dapat kubanggakan dengan memegang SMK lain. Prestasi yang bagaimana lagi, “Enam tahun memegang SMKN 1 Jember, aman tentram, tidak ada demo, sekolahnya maju, itu prestasi besar, besar luar biasa” Kata pak Kepala Bidang SMA/SMK. “Itu pujian apa sindiran pak” jawabku berkelakar. 

Di tahun 2007 SMK Negeri 1 Jember dipercaya menjadi tuan rumah ketempatan lomba Ketrampilan Sekolah (LKS) Kejuruan Kelompok Bisnis Tingkat Jawa Timur. Sebetulnya ada kekawatiran saya, akan menuai kegagalan. Saya menghimbau kepada Guru, tata usaha, siswa dan semua warga sekolah “Inilah suatu kesempatan untuk menunjukkan, bahwa kita semua pantas atau tidak pantas, menerima tugas sebagai tuan rumah LKS SMK tingkat Jawa Timur”.  Ketua Panitia saya tunjuk Pak Drs. Suprayitno, membawahi coordinator-koordinator berbagai  bidang pekerjaan. Alhamdulillah diluar dugaan terjadi kekompakan luar biasa oleh seluruh warga sekolah. Kesuksesan kami sebagai tuan rumah menjadi pembicaraan ditingkat Kabupaten dan tingkat Jawa Timur. SMKN 1 Jember menjadi tolok ukur untuk penyelenggaraan LKS ditahun berikut-berikutnya. Sayang kesuksesan penyenggaraan ini belum diikuti kesuksesan kejuaraan. 

Yang membanggakan SMK Negeri 1 Jember yang dulu berlebel negative ternyata dibeberapa tahun ini sudah menyandang status RSBI bahkan kemudian menjadi SBI. Kepada kepala-kepala SMKN RSBI dan SBI diantaranya saya diberi kesempatan studi banding ke Jepang, ke Beijing RRC, oleh PSMK pusat Jakarta, dan oleh Kab Jember diajak studi bandingke Malaysia, Thailand,

dan  Singapura.  

 

4.4. Tahun 2009.

Tahun ini bantuan dari Pemerintah pusat masih terus ada. Bu Dra. Pri Wahyu Hartanti, sebagai bendahara bilang

“pak Nyoto bagaimana kalau bantuan dari pemerintah pusat dihentikan.”

“Kenapa demikian? Apa semua sudah terpenuhi ?“ saya bertanya

“Ya belum sih, saya capek.” jawab bu Pri Wahyu

“Yang penting, bantuan bisa di gunakan sebagai mana pedoman peruntukan dan laporan penggunaan sesuai aturan. Sebagai SMKN SBI saya ingin Jurusan Akuntansi sebagai konsultan akuntansi perusahaan kecil dan koperasi, Untuk Jurusan Sekretaris saya ingin lulusannya bekerja di perusahaan dalam dan luar negeri sebagai sekretaris. Jurusan Bismen saya ingin SMKN 1 Jember memiliki mini market atau supermarket, lulusannya berwira usaha handal. Untuk Jurusan TI dan Broadcast memiliki Stasiun TV sendiri dan mampu memproduksi program siaran sendiri yang bermutu. Tentu semua itu memerlukan kemampuan biaya, kemampuan teknik, peralatan, dan Kerja keras.” jawabku dan memberi penjelasan. 

            11 April 2009 diadakan mutasi Kepala sekolah besar-besaran di SMA, SMK dan SMP Negeri. Khusus di SMK Negri mutasi karena ada kepala sekolah baru, Pak Suprayitno mengisi kekosongan sekolah baru di SMKN Semboro. Pak Agus Sugiarto menjadi kepala SMKN Tanggul. diisi oleh pak Suprayitno. Pak Agus Sugiarto mengisi menjadi kepala SMKN Sumber baru. Pak Rinoto mutasi ke SMKN sukorambi Jember. Pak Bambang Irianto mutasi ke SMKN 3 Jember. Pak Furqon menjadi Kepala SMKN 2 Jember. Saya dimutasi menjadi Kepala SMK Negeri 4 Jember menggantikan pak Rinoto, Pak Lutfi Anshori menjadi Kepala SMK Negeri 1 Menggantikan saya.

            Upaya saya mengusulkan Bapak Drs Suprayitno, untuk mengikuti seleksi calon kepala SMK di Jember, setahun lalu alhamdulillah mendapatkan hasil. Karena sdr Suprayitno sebelumnya pernah lulus PSTP Jawa Timur. Namun karena beberapa tahun tidak kunjung dipanggil maka piagam PSTP nya sampai hilang. Saya meyakinkan kepada Ketua panitia bahwa beliau layak mengikuti tes. Tentang kemampuan managerial dan kemampuan akademisnya, in syaa Allah bisa diandalkan. Dalam ini saya hanya meyakinkan kepada ketua Panitia bahwa beliau layak mengikuti tes. Tentang lulus dan tidaknya saya menyerahkan keputusan kepada Panitia.

            Sepenggal kisah saya di SMK Negeri 1 Jember

 

KAMPUS HIJAU .

oleh sunyoto

sepenggal  kisah perjalanan panjang (ano 2000-2009).

Di persinggahan ketiga

Pagar depan, gedung, lantai hijau

rerumputan terhampar dihalaman

Gemerosaknya dedaunan bambu di batas belakang

gemerisiknya air di persawahan samping kiri

sepoi angin perkebunan disamping kanan

puluhan gedung  berdiri berteras menurun

hijau, sejuk, beraroma pedesaan

kunamai kawasan ini, kampus hijau

Disinilah kawah candradimuka

bergolak menggelegak arang suka api duka

tempat seribu teruna mengembangkan jiwa dan raga

bersama puluhan guru sang empu ilmu

menjalani hidup masa sekarang

menuju gerbang masa depan

gemilang penuh bintang.

                                                Jember, 5 Nopember 2013

 

Perjalanan panjang nan menegangkan penuh tantangan, dengan penuh kesabaran karena Allah menyukai orang yang sabar, akhirnya bisa saya selesaikan dengan akhir yang mengesankan, menyenangkan. Tidak ada perjalanan yang menggembirakan ketika menengok kebelakang tetap masih ada cinta, masih ada canda, masih ada kenangan baik, oleh sebagian besar warganya.   Selamat tinggal SMK Negeri 1 Jember.  Banyak pelajaran dan pengalaman yang dapat saya petik untuk kemajuan diri saya sndiri. Bagi teman-teman di  SMKN 1, petiklah, jadikan suatu pelajaran dan pengalaman yang baik-baik saja, buang yang buruk-buruknya, untuk melangkah kedepan yang lebih cerah menjanjikan.

oooOooo

           

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN TENBOK CINA MAHA KARYA DUNIA.

PEMBERITAHUAN.

STUDI BANDING KE CINA (RRC)